Scroll Top
Scientia Business Park Tower 2, 2 Floor

Test

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. (dok. Kompas.com)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Di hari ketiga, ia menjadi pembicara pada sesi ‘Digital Learning and Transformation’ dan menekankan pada kebutuhan guru serta peserta didik.

Bagi Nadiem, hal itulah yang menjadi pion penting dari kebijakan teknologi pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

“Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah memulai transformasi paling progresif dalam sejarah pendidikan Indonesia. Kebijakan ini kami beri nama Merdeka Belajar,” katanya, dilansir dari suarasurabaya.net, Rabu (21/09/2022).

Dalam kesempatan itu, Mendikbudristek turut menjelaskan teknologi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpusat pada pemangku kepentingan.

“Filosofi desain teknologi kami berpusat pada pengguna. Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan lain sebagainya. Alih-alih membangun produk teknologi yang kami pikir diperlukan, kami lebih berfokus pada apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” jelasnya.

Berbagai platform teknologi yang dikembangkan Kemendikbudristek adalah platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah.

“Semuanya itu telah digunakan oleh jutaan orang di Indonesia,” lanjutnya.

Leave a comment