Scroll Top
Scientia Business Park Tower 2, 2 Floor

Test

Perempuan Iran. (dok. merdeka.com)

Teknologi anyar nampaknya akan diberlakukan oleh pemerintah Iran terkait penggunaan hijab. Melansir dari merdeka.com, Rabu (07/09/2022), Iran berniat mengenakan teknologi pengenalan wajah guna mengidentifikasi perempuan yang tidak memakai hijab. Teknologi ini nantinya akan dipasang di transportasi publik.

Menteri Amar Maruf Nahi Munkar Mohammad Saleh Hashemi Golpayegani menjelaskan, perencanaan ini muncul menyusul dekrit baru yang ditandatangani oleh Presiden Ibrahim Raisi, tentang aturan pakaian wanita.

Namun sayangnya, aturan baru itu justru menyulut protes kaum hawa di seluruh negeri. Mereka mengunggah video diri di media sosial dengan rambut terbuka di jalan-jalan, di bus dan kereta.

Akibatnya, para pihak berwenang pun melakukan penangkapan, penahanan, dan pengakuan paksa di televisi terhadap beberapa perempuan yang melanggar keputusan tersebut.

“Pemerintah Iran, sejak lama memiliki ide menggunakan pengenalan wajah untuk mengidentifikasi orang-orang yang melanggar hukum,” kata Azadeh Akbari, seorang peneliti di Universitas Twente, Belanda.

Sedikit informasi jilbab atau hijab, penutup kepala yang dikenakan oleh perempuan muslim telah diwajibkan setelah Revolusi Iran pada 1979. Sayangnya beberapa dasawarsa sejak itu, sebagian perempuan Iran menolak aturan tersebut.

Leave a comment