Test
Perkembangan teknologi kini terjadi di bidang peternakan. Pasalnya, Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa memperkenalkan teknologi pakan fermentasi. Hal itu sebagai upaya peningkatan produktivitas ternak babi lokal Bali. Mengutip dari tribunnews.com, Selasa (09/08/2022), metode tersebut berdasarkan hasil penelitian bisa meningkatkan kualitas pakan terutama kandungan nutrisi.
“Induk babi Bali yang diberikan pakan fermentasi mampu meningkatkan jumlah kelahiran anak babi sekitar 9-13 ekor, sedangkan yang tidak diberikan sekitar 5-9 ekor, sehingga dengan meningkatnya jumlah anak babi yang lahir maka secara ekonomi pendapatan mitra meningkat” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FP-Unwar, Ir. Yan Tonga, M.P, didampingi anggota tim Ir. I Gede Sutapa, M.P dan Ir.I Ketut Agung Sudewa, M.Si.
Menurutnya, selama ini para peternak memberikan pakan berupa batang pisang (gedebong), daun-daunan (talas, ketela rambat, ketela pohon) yang dipotong-potong terlebih dahulu lalu direbus dan setelah dingin baru dicampur dedak padi atau jagung. Biasanya akan diberikan sebanyak 2 kali sehari.
Jika hal ini dilakukan setiap hari, tentu akan menyita waktu yang lama dan biaya yang lebih banyak. Kualitas pakannya juga belum bisa memenuhi standar kebutuhan ternak babi yang dipelihara sehingga hal ini kurang efektif dan efisien serta tingkat produktivitas ternaknya rendah.
“Dengan memberikan sentuhan teknologi pakan yang efektif dan efisien sehingga membuat pakan bisa dibuat seminggu atau sebulan sekali dengan teknologi fermentasi tanpa perlu cari kayu bakar dan merebus pakan setiap hari” jelasnya.