Test
Kepada Badan Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Retno Nuryadi menuturkan, penelitian terkait baterai di Indonesia dikatakan sangat menarik. Hal itu dikatakan sebab baginya, baterai adalah energi masa depan.
“Teknologi baterai telah menarik minat para peneliti dan industri, termasuk daya spesifik, efisiensi energi, tingkat pengisian, masa pakai, lingkungan pengoperasian, biaya, daur ulang, dan keselamatan,” kata Retno, diberitakan wartaekonomi.co.id, Jumat (24/06/2022).
Sebagai energi masa depan, tentu saja banyak dibahas terkait teknologi baterai dan energi terbarukan, terutama untuk kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik membutuhkan sistem penyimpan energi (baterai) yang menjadi salah satu perhatian teknologi kendaraan listrik saat ini. Sejumlah besar baterai diperlukan untuk memastikan tingkat kinerja yang diinginkan, yang mengarah pada peningkatan bobot kendaraan, biaya, dan penurunan kinerja kendaraan,” jelasnya.
BRIN menaruh harapan besar terhadap pelaksanaan kegiatan baterai. Sumber daya manusia baterai yang sebelumnya tersebar di berbagai institusi kini terintegrasi dalam satu kelompok riset, yaitu Kelompok Riset Baterai di Pusat Riset Material Canggih, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.