Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa negara anggota ASEAN akan mengeluarkan joint statement terkait standar protokol kesehatan.

“Ini sama dengan yang akan kita capai di G20 supaya nanti aplikasi PeduliLindungi atau di TraceTogether dari Singapura bisa interkoneksi satu sama lain,” katanya, sebagaimana dikutip dari Sindonews.com, Selasa (17/05/2022).

Lebih lanjut dijelaskan, protokol kesehatan itu nantinya bisa digunakan di negara anggota ASEAN. Hal ini dianalogikan sebagai paspor, yang mana jika berpergian ke luar negeri secara legal akan butuh paspor.

Dan kini di bidang kesehatan, sistem paspor tersebut ingin dilakukan. Standarnya pun dibuat berbasis teknologi, seperti menggunakan kode QR dengan mengikuti standar kode QR WHO, yang bisa manual ataupun menggunakan aplikasi di ponsel pintar.