Apa Itu NFT?
Non-Fungible Token atau aset digital NFT sedang banyak dibicarakan. Pasalnya, penjualan aset digital NFT pada tahun 2021 telah mencapai USD 24,9 miliar atau Rp. 356,3 triliun. Sebenarnya, apa itu NFT?
Baru-baru ini, lembaga riset DeppRadar mengumpulkan data 10 penyedia blockchain untuk melihat tren penjualan aset digital tersebut pada tahun 2021. Berdasarkan laporan tersebut, penjualan aset digital NFT pada tahun 2021 melampaui USD 24,9 miliar atau Rp. 356,3 triliun.
Pencapaian ini sangat tinggi, mengingat angka penjualan tahun lalu hanya USD 94,9 juta atau Rp 1,35 triliun. Dilaporkan Telset dari Reuters Kamis (13/1/2022), jumlah penjualan tahun 2021 bisa lebih dari Rp356,3 triliun, karena penjualannya di luar rantai atau melalui balai lelang seringkali tidak tercatat oleh data.
Dengan penjualan yang begitu besar, banyak orang bertanya-tanya apa itu aset NFT? Dilaporkan dari Forbes pada Kamis (13/1/2022), pengertian NFT adalah aset digital yang merupakan produk turunan dari kripto tetapi berbeda dengan kripto.
Bedanya jika cryptocurrency atau mata uang kripto bisa digunakan sebagai alat transaksi pembayaran, NFT tidak bisa. NFT adalah aset yang bisa menjadi koleksi atau bahkan investasi.
Bentuknya beragam mulai dari artwork, GIF, musik, avatar virtual, dan cover video game, desain sepatu, video, tanah virtual di Metaverse dan konten lain yang diunggah di internet.
Aset ini dapat dibeli dan dijual secara online maupun offline, dan sering kali dijual dengan cara pembayaran mata uang kripto. Biasanya aset ini dapat disimpan di blockchain, seperti Ethereum dan dijual di pasar seperti OpenSea, Rarible, Foundation, serta beberapa rumah lelang.
Jadi pada dasarnya, NFT adalah barang kolektor tetapi dalam bentuk digital. Misalnya, ketika membeli sebuah karya seni, alih-alih pembeli mendapatkan bentuk fisik dari karya tersebut untuk dipajang di rumah, pembeli mendapatkan file digital dan hak kepemilikan eksklusif.
Sayangnya berinvestasi di NFT cukup berisiko. Menurut Ketua Dewan Asosiasi Industri Teknologi Washington Cascadia Blockchain dan Direktur Pelaksana Yellow Umbrella Ventures, Arry Yu, NFT tidak memiliki masa depan yang pasti.
“NFT berisiko karena masa depan mereka tidak pasti, dan kami belum memiliki banyak sejarah untuk menilai kinerja mereka,” katanya.
Bagi mereka yang ingin berinvestasi di NFT, disarankan untuk berinvestasi dalam jumlah kecil sambil mengamati nilai aset digital di masa depan.
“Karena masih sangat baru, mungkin ada baiknya menginvestasikan sejumlah kecil untuk mencobanya sekarang,” saran Yu. (NM/MF)
Summer: https://www.kabarsip.com/apa-itu-nft-aset-digital-dengan-penjualan-capai-rp-356-triliun/